Jangan Tertipu Kontraksi Persalinan Palsu

Jangan Tertipu Kontraksi Persalinan Palsu - Saat kehamilan sudah cukup bulan dan seorang ibu sudah bisa merasakan gerakan aktif dari bayinya, rasa nyeri dan tidak nyaman pada kandungan mungkin kerap kali dirasakan. Sehingga sebagian ibu hamil menganggapnya sebagai kontraksi menjelang kelahiran. Padahal, bisa jadi itu hanyalah kontraksi palsu. Bagaimana membedakannya?

Cara Membedakan Kontraksi Persalinan dan Kontraksi Palsu

Menurut dokter spesialis kebidanan Ardiansjah dara Sjahruddin, sebelum usia kehamilan mencapai 37 minggu, kemungkinan kontraksi yang terjadi merupakan kontraksi persalinan palsu. Ini karena secara alamiah, kontraksi persalinan baru dapat terjadi setelah usia kehamilan cukup bulan untuk melahirkan.

Lebih lanjut menurut dokter Ardiansjah dalam seminar media beberapa waktu lalu di Jakarta, kontraksi palsu dapat terjadi karena beberapa kondisi, antara lain gerakan janin yang terlalu kuat hingga kelelahan yang terjadi pada ibu si bayi tersebut.

Ciri-ciri Kontraksi Palsu

Ardi menjelaskan, cirri-ciri dari kontraksi palsu adalah biasanya terjadi di bagian tengah perut, bukan pada bagian puncak rahim atas atau bagian bawah perut. Serta frekuensinya tidak beraturan.

Jangan Tertipu Kontraksi Persalinan Palsu

Sementara itu, kontraksi yang sesungguhnya memiliki ritme yang teratur. Dan semakin lama, kontraksi terjadi semakin sering. Misalnya, tadinya terjadi tiga jam sekali, menjadi setiap satu jam, hingga beberapa kali dalam setiap jam.

Kata dokter yang berpraktik di MRCCC Siloam Hospital Semanggi ini bahwa intensitas dari kontraksi pun seharusnya makin lama akan meningkat. Beliau menyarankan, jika ibu merasakan kontraksi palsu, maka sebaiknya mengurangi aktivitas yang terlalu berat. Namun bila kontraksi palsu terjadi dengan intensitas yang meningkat, maka sebaiknya dilakukan pemeriksaan ke dokter.

Demikianlah uraian singkat mengenai kontraksi persalinan dan kontraksi persalinan palsu. Semoga dapat menambah wawasan teman-teman Female tentang kehamilan dan dapat bermanfaat.

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Jangan Tertipu Kontraksi Persalinan Palsu"

Post a Comment