Herbal Sebagai Terapi Pendamping

Herbal Sebagai Terapi Pendamping - Dunia kesehatan terus mengalami perekembangan. Tak terkecuali dalam hal jenis obat-obatan. Beberapa tahun terakhir, obat herbal mulai menjadi pilihan masyarakat karena sudah terlalu banyak konsumsi berbahan kimia.

‘Masing-masing ada kelebihan dan kekurangannya’. Ungkap Steffy Tinda Adisti, SFarm Apt. kembali kepada masyarakat sebagai pengguna.

Lebih jelas Steffy menjelaskan, obat kimia lebih cepat daya kesembuhannya.  Hanya saja memiliki banyak efek samping. Sedangkan obat herbal lebih lama dalam proses penyembuhannya. Juga dikonsumsi rutin, tidak sekali minum langsung sembuh. Akan tetapi efek sampingnya minim.

Tidak hanya masyarakat, dokter juga cenderung menggunakan obat herbal untuk terapi pendamping bagi pasiennya. Seperti suplemen dan obat lainnya. Sehingga meminimalisir efek samping obat kimia yang digunakan.

‘Ada obat herbal terstandar, bahan baku herbal tapi sudah dipatenkan oleh pabrik dan bisa diresepkan dokter’. Ujar Steffy lebih lanjut.

Efek Samping Obat

Hanya saja belum semua jenis obat ada, dan terapi utama tetap menggunakan obat kimia. Terkait efek samping, dokter juga sudah memperhitungkannya. Misalnya, obat dengan efek samping mual maka akan diberikan obat anti mual ke dalam resep yang diberikan.

Dokter Steffy menambahkan, untuk meminimalisir efek samping obat kimia yang sebagian proses akhirnya di ginjal, sebaiknya dibarengi dengan mengkonsumsi air putih yang banyak. Untuk membantu proses kerja ginjal. Akan tetapi tidak semua proses akhir di ginjal, ada juga yang berpengaruh di lambung.

Jadi, setiap ada sesuatu yang berhubungan dengan kesehatan pembaca Female, terlebih dahulu dan lebih baik konsultaikan dengan dokter spesialisnya. Demikianlah uraian singkat mengenai Herbal sebagai terapi pendamping. Semoga dapat bermanfaat dan dapat pula menambah wawasan kita dalam bidang kesehatan. Terima kasih.

Subscribe to receive free email updates: