Anemia Bencana Kesehatan Anak

Anemia Bencana Kesehatan Anak - Hasil penelitian yang dilakukan Yayasan Kusuma Buana (YKB) terhadap 3000 anak usia sekolah di Jakarta belum lama ini menemukan, hampir setengah dari mereka menderita anemia akibat kekurangan zat besi. Anemia diakibatkan rendahnya hemoglobin (Hb) dan sel darah merah/eritrosit. Darah berfungsi membawa makanan dan oksigen ke seluruh tubuh. Bila Hb dan sel darah merah rendah akan mengakibatkan makanan dan oksigen yang masuk kedalam tubuh akan berkurang.

Pada ibu hamil, darah juga mensuplai makanan dan oksigen bagi janin. Nah, bila Hb dan eritrosit/rendah, maka makanan dan oksigen yang masuk kedalam tubuh ibu dan janin akan berkurang. Akibatnya, organ otak dan tumbuh berkembang organ tubuh yang penting lainnya pada janin akan terhambat.

Berbagai kajian ilmiah membuktikan, bahwa kekurangan zat besi dapat menimbulkan gangguan pertumbuhan serta sel otak. Kekurangan kadar Hb dalam darah menyebabkan tubuh lesu, lemah, letih, lalai dan cepat capai akibatnya dapat menurunkan prestasi belajar, olahraga dan menurunkan daya tahan tubuh terhadap penyakit infeksi. Jadi mudah terkena infeksi, sehingga gampang batuk, pilek, flu, dan gangguan infeksi saluran nafas jantung pun menjadi gampang lelah karena harus memompa darah lebih kuat lagi.
Menurut dr. Adi Sasongko dari Yayasan Kusuma Buana, anemia pada anak merupakan cerminan kondisi yang mereka alami pada masa balita. Juga cerminan ketika mereka masih dalam kandungan.

Bahaya Anemia Pada Anak

Anemia pada anak mengakibatkan kerusakan sel otak secara permanen, gangguan psikomotorik dan memperlambat perkembangan kemampuan berfikir (kognitif). Akibatnya, anak-anak menjadi kurang berprestasi, mudah terserang penyakit dan tumbuh berkembangnya lamban. Bila keadaan ini tidak segera diatasi, maka generasi bangsa ini dikhawatirkan akan terancam. Artinya, akan sulit mencari generasi penerus yang berkualitas di masa mendatang. Kualitas hidup anak yang menderita anemia dikatakan menurun, karena tubuhnya selalu lemas dan tidak bersemangat. Jadi tidak bisa bermain apalagi belajar.
Anemia Bencana Kesehatan Anak
Jika balita anemia, kemungkinan mereka sudah terkena sejak masih di dalam kandungan. Ibu hamil yang menderita anemia akan mempengaruhi janinnya. Untuk itu, asupan zat besi bagi ibu hamil juga sangat penting untuk mencegah agar janinnya tidak menderita penyakit yang sama. 

Sebenarnya anemia dapat dicegah dengan mudah. Namun masyarakat menganggap sepele keadaan anak-anaknya yang tampak lesu, letih dan lemas sebagai hal yang yang biasa terjadi pada anak-anak. Padahal anemia berdampak sangat serius bagi kesehatan anak-anak, bahkan berisiko tinggi menyebabkan kematian pada ibu hamil.

Penyebab Anemia

Anemia bisa disebabkan oleh banyak hal. Misalnya gizi yang buruk alias kurang memperhatikan kecukupan gizi pada anak-anak atau terjadi gangguan penyerapan nutrisi oleh usus terutama gizi yang membentuk hemoglobin seperti zat besi dan asam folat. Parasit dan penyakit lain yang merusak darah juga bisa menyebabkan anemia. Contohnya cacingan, karena di usus, cacing akan mengisap darah sehingga terjadilah anemia. Banyak masyarakat yang masih tidak mengerti bagaimana menyediakan màkanan yang cukup gizi bagi anak-anak. 

Untuk mencegah dan mengatasi anemia perlu dilihat dulu penyebabnya. Bila penyebabnya parasit, maka parasitnya yang harus diobati. Tapi kalo penyebabnya adalah kurang penyerapan zat besi dan asam folat, maka yang harus diperbaiki adalah pola makannya.

Gizi memang sangat berpengaruh terhadap terjadinya anemia. Sebaiknya perbaiki pola makan dengan mengkonsumsi bahan makanan yang kaya asam folat dan zat besi (Fe) yang berperan dalam pembentukan sel darah merah. Asam folat dapat diperoleh dari daging, sayur hijau dan susu. Zat besi merupakan mineral yang sangat penting bagi tubuh, dapat diperoleh dari sayuran lebih sulit didapat dibandingkan dengan zat besi dalam daging. Jadi tidak cukup hanya memperhatikan asupan karbohidrat saja. Protein lain seperti daging, telur dan susu juga dibutuhkan untuk melengkapi asupan gizi terutama pada anak-anak.

Sekian, semoga dapat bermanfaat.

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Anemia Bencana Kesehatan Anak"

Post a Comment