Penderita Payah Jantung Kian Muda

Penderita Payah Jantung Kian Muda - Ada satu gangguan jantung yang membuat penderitanya mengalami keterbatasan beraktivitas. Orang awam menyebutnya sebagai “payah jantung”. Pada kondisi tersebut, menurut Dr. Johanes Nugroho, SpJP(K) FIHA, muncul kumpulan gejala karena jantung tidak mampu memompa darah secara memadai untuk memenuhi kebutuhan sirkulasi dan metabolisme tubuh.

Cara Mendeteksi Kesehatan Jantung

Teman-teman Female yang budiman, deteksi dini sehat atau tidaknya jantung bisa diketahui dari sesak napas. Menurut dr. Isabella Lalenoh, SpJP FIHA, ada perbedaan sesak napas lantaran jantungan dengan sakit paru-paru atau yang lain. Yakni, sesak sebagai tanda payah jantung datang ketika penderita berbaring di kasur yang datar. Keluhan lainnya adalah tidur malam bisa terganggu, pembengkakan, tidak nafsu makan, gampang lupa dan disorientasi.
Dr. Nugroho mengungkapkan, bahwa deteksi dibagi menjadi dua yaitu secara subjektif dan objektif. Secara subjektik, penderita sendiri yang dapat merasakannya. Tanda-tandanya adalah mudah capek dan “ngos-ngosan”. Selain itu, deteksi subjektif untuk payah jantung bisa diketahui dari anemia maupun psikosomatis. Artinya, bahwa ada gangguan psikis yang mengakibatkan payah jantung.
Lebih lanjut Staf Medis Kardiologi RSUD dr. Soetomo Surabaya tersebut menjelaskan, berbeda halnya dengan deteksi objektif, deteksi itu menggunakan alat medis dan hanya bisa dilakukan di rumah sakit. Ada berbagai macam pemeriksaan. Bisa menggunakan foto rontgen, MRI, CT-scan, dan echocardiografi.
Penderita Payah Jantung Kian Muda
Sayangnya, pasien yang datang ke rumah sakit sudah mengalami derajat payah jantung yang tinggi. Menurut dr. Nugroho, derajat menunjukkan tingkat keparahan sakit jantung yang diderita. Beliau memberikan contoh, pada derajat satu, penderita bisa beraktivitas sehari-hari dan belum mempunyai keluhan. Pada derajat kedua, ketika istirahat, tidak ada keluhan. Tetapi, saat beraktivitas ringan, penderita sudah mengeluh sesak napas. Pada derajat tiga, pasien menjalani kativitas berat dan mengeluh “ngos-ngosan”. Pada derajat empat, saat istirahat pun, pasien mengeluh sesak napas.

Cara mengetahuinya menurut dr. Nugroho lebih lanjut menjelaskan, untuk derajat satu dan dua, pasien masih bisa periksa ke rumah sakit tanpa diantar. Untuk derajat tiga, pasien ke rumah sakit minta diantar. Untuk derajat empat, pasien datang secara tiba-tiba dalam keadaan lemas. Dokter spesialis penyakit jantung dan pembuluh darah ini menuturkan bahwa penanganan payah jantung menyesuaikan dengan kondisi. Terapi bertujuan untuk memperbaiki aliran darah, menurangi simtom atau keluhan, dan memperlambat progresivitas penyakit.

Pencegahan Primer dan Sekunder Gangguan Jantung

Mencegah lebih baik dari pada mengobati. Itulah yang disarankan dr. Widyawan Priyo Pratomo, SpJP FIHA. Menurut alumnus FK Unair Surabaya tersebut, pencegahan dibagi menjadi dua. Yakni, primer dan sekunder. Untuk yang primer, dilakukan sebelum terjadi resiko. Misalnya, penderita mempunyai diabet (diabetes militus), penyakit ini harus disembuhkan agar tidak menyentuh jantung.

Pencegahan sekunder dilakukan terhadap orang yang pernah menderita gangguan jantung. Dr. Widyawan menuturkan bahwa hal itu bertujuan agar pasien tidak kembali menderita gangguan jantung. Siapa pun perlu waspada pada payah jantung. Apalagi yang mempunyai factor keturunan, obesitas, dan perokok. Tren payah jantung sekarang dialami orang berusia muda. Untuk laki-laki berusia 30-an untuk segera check up, sedangkan kalau bagi perempuan, baru muncul pada usia 40-an. Mengingat siklus menstruasi yang berkaitan dengan hormone perempuan ikut melindungi jantung.

Demikianlah uraian mengenai penderita payah jantung kian muda. Semoga teman-teman Female yang masih muda tetap menjaga kesehatan dan menjaga pola hidup teman-teman. Terakhir semoga uraian ini dapat bermanfaat.

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Penderita Payah Jantung Kian Muda"

Post a Comment